Oleh Dr. Khoerul Anwar, ST.,MT; Mahmud Yunus, S.Kom, M.Pd., MT, Dr. Rita Alfin, SE
Tim PkM STMIK PPKIA Pradnya Paramita berhasil mendapatkan dana Hibah PkM di tahun pendanaan 2022 dengan judul “Re Branding dan Digital Marketing UMKM “Dua Nada” Menjadi Raja Nimuman Botanikal di Negeri Sendiri”. Tim PKM terdiri Dr. Khoerul Anwar, ST.,MT, Mahmud Yunus, S.Kom, M.Pd., MT dan Dr. Rita Alfin, SE. Sebagai mitra PKM adalah UMKM Dua Nada yang berlokasi di Jalan Pahlawan RT. 04 RW. 01 Desa Sukopuro, Kecamatan Jabung Kabupaten Malang berjarak ±15 Km arah timur Kota Malang.
TIM PKM dan Mitra UMKM Dua Nada telah menjalin kerjasama dalam upaya mewujudkan cita-cita Dua Nada menuju raja minuman botanikal dinegeri sendiri. Kerjasama difokuskan pada tiga hal utama dalam mengelola UMKM yaitu dibidang: Produksi, Pemasaran dan Pembukuan. Implementasi dari kerjasama ini dalam bentuk pelatihan penggunaan alat produksi (mesin perajangan kunyit, cup sealer, can sealer), Digital Marketing (pemanfaatan platform sosial media sebagai alat promosi dan komunikasi dengan customer), serta Pembukuan dan Pecatatan Transaksi.
- Pelatihan Re-Branding dan Digital Marketing :
Pelatihan telah dilaksanakan pada tanggal 16 Juli 2022 dengan materi pemasaran/promosi pada platform piranti digital Instagram, Facebook, dan WA. Pembuatan katalog produksi di Instagram, memasang foto pada Watchapp businee. Demikian juga disampaikan tentang pentingya merk dagang. Instruktur pelatihan ini Bpk Mahmud Yunus, S.Kom., M.Pd., MT. dibantu oleh dua mahsiswa yang berpengalam menggunakan Sosial media untuk pemasaran digital yaitu Sistahana dan Dita Ratna.
Gambar 1. Suasan pelatihan digital marketing - Pembukuan dan Transaksi
Pelatihan telah dilaksanakan pada tanggal 23 Juli 2022 dengan materi cara membuat pembukuan yang benar, pencatatan traksaksi dan penentuan Harga Pejualan Pokok (HPP). Materi pelatihan di susun oleh Dr. Rita Alfin, SE. - Pelatihan alat-alat produksi
Pelatihan telah dilaksanakan pada tanggal 06 Juli 2022 dengan materi setting mata pisau mesin perajang, melakukan pemotongan kunyit dengan mensin perajan, menimbang bahan dengan timbangan digital, memasang label penutup cub 50 ml dengan mesin cup sealer, memasang penutup botol 600 ml dengan mesin can sealer. Bertindak sebagai instruktur pelatihan pengoperasian alat-alat produksi Bapak Dr. Khoerul Anwar, ST,MT.
Gambar 1. Suasana pelatihan pengoperisian mesin perajang, cup sealer dan can sealer
Dampak positif pasca pelatihan pengetahuan mitra mengalami peningkatan dalam tiga bidang yaitu produksi, marketing dan pembukuan sebagai pegangan utama dalam menjalankan UMKM dan menjadi mitra produktif ekonomi.
1. Pengetahuan meningkat
- Mitra mampu menggunakan mesin perajang dengan baik dan benar sesuai petunjuk alat. Mitra memiliki kemampuan melakukan setting ketebalan atau jarak mata pisau mesing untuk menghasilkan potongan kunyit yang ideal.
- Mitra memperoleh pengetahuan durasi waktu penggodokan kunyit, gula jawa dan garam yang ideal untuk mendapatkan kualitas minum terbaik.
- Mitra memperoleh pengetahuan bahwa minuman harus dalam kondisi dingin untuk dimasukkan dalam cup, botol kemasan agar pada saat disegel tidak terjadi kebocoran.
- Mitra mampu mengoperasikan mesin can sealer untuk penutupan botol kemasan yang baru diperoleh pada pelatihan.
- Mitra mampu meningkatkan pengetahuan digital marketing khususnya dalam memanfaatkan platform sosial media Facebook, Wathapp dan Instragram. Peningkatan dalam hal update konten, unggah foto dan pembuatan katalok produk dari UMKM Dua Nada (mandato).
- Pasca pelatihan pembukuan, mitra mampu membuat pembukuan sederhana dan pencatatan transaksi dengan baik, memperoleh pengetahun tentang penentuan Harga Pokok Produksi (HPP), menghitung rugi laba yang benar.
2. Kualitas Produksi meningkat
- Peningkatan proses produksi khusus dengan menggunakan mesin perajang maka tebal potongan menjadi seragam dan lebih cepat dari proses sebelumnya.
- Perajangan kunyit menggunakan mesin meningkatkan kesehatan proses produksi dibandingkan dengan menggunakan tangan manusia.
- Proses memasak minuman memiliki kualitas yang baik dengan menggunakan bahan stainless stell sehinga bebas dari zat kimia terlarut dalam minuman.
3. Jumlah produksi meningkat
Jumlah produksi menjadi meningkat, hal ini didukung oleh perajangan yang menggunakan mesin dan tidak lagi pemotongan dengan tangan manusia sehingga mesin mampu meningkatkan jumlah pemotongan bahan dalam jumlah yang besar, panci memasak dengan volume lebih besar dari pada sebelum kerjasama, kompor gas yang digunakan mempunyai ukuran yang lebih besar dan jumlah titik nyala api lebih banyak sehingga dapat memasak dalam jumlah besar.
4. Jenis produksinya meningkat
- Dengan beberapa peralatan bantuan dari pelaksanaan kegiatan PKM ini maka jenis produksi menjadi meningkat yang semula memproduksi kunyit asam sekarang ada varian baru beras kencur.
- Jenis kemasan juga mengalami peningkatan dari bentuk cup 50 ml dan botol 150 ml saat sudah bertambah untuk ukuran 600 ml.
- Pasca pelatihan mitra mampu membuat botol kemasan kelas premium yakni botol yang ditutup dengan alumnium yanag diproses menggunakan mesin can sealer.
5. Jumlah aset meningkat
Kerja sama ini juga berdampak positif terhadap pertumbuhan UMKM Dua Nada khususnya terhadap aset yang dimiliki. Peningkatan terjadi setelah diserah terimakan sejumlah peralatan pendukung produksi ke pihak UMKM Dua Nada seperti mesin cup sealer, mesin can sealer, mesin perajang, kompor cor, satu set meja kursi kerja, timbangan digital, lemari show case dan lemari besi sliding dor.
Dampak positif dari kerjasama ini diharpakan tidak berhenti setelah pasca pelatihan. Namun diharapkan tetap ada jalinan komunikasi dan kerjasama lainnya dikemudian hari.
Tim PkM mengucapkan terima kasih atas terlaksananya kegiata PKM di UMKM Dua Nada kepada:
- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia sebagai pemberi Dana Hibah PkM tahun 2022,
- STMIK PPKIA Pradnya Paramita yang telah memfasilitasi dan mendukung pelaksanaan kegiatan PkM,
- LRPPM STMIK PPKIA Pradnya Paramita yang telah mengarahkan teknis pelaksanaan kegiatan,monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan PkM.