Satu inovasi dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi dihasilkan lagi di Kampus Singa STIMATA Malang. Hizkia Yesarela Sahaduta, mahasiswa program studi Teknik Informatika STIMATA mengembangkan metode untuk menemukan Base Transceiver Station (BTS) yang saat ini sedang meng-cover nomor telepon seluler (ponsel) secara lebih mobile dan efisien dari metode–metode tradisional.
Ketika sebuah nomor ponsel di suatu region mengalami gangguan, maka pihak perusahaan penyedia layanan telekomunikasi yang bersangkutan harus terlebih dahulu menemukan BTS yang terakhir kali meng-cover nomor ponsel tersebut. Masalah kemudian diselesaikan di BTS yang meng-cover dimaksud.
Kendala yang dihadapi saat ini adalah bahwa aplikasi pencarian BTS yang selama ini digunakan perusahaan telekomunikasi hanya efektif digunakan di lingkungan internal/intranet perusahaan, sedangkan cara manual yaitu menggunakan Telnet sangat tidak efisien, karena sebuah region mencover ribuan BTS yang terigister melalui beberapa Mobile Switching Center Server (MSS).
Solusi yang ditawarkan Hizkia adalah dengan menggunakan Aplikasi Chatting Telegram, dan membuat beberapa program menggunakan Bahasa Scripting Linux Bash dan PHP yang dipasang di sebuah mesin Linux. Sebuah perintah /LocateBTS
STIMATA_Bot mampu memproses 61 nomor/30 menit atau sekitar 2 nomor ponsel/menit yang mengungguli performa aplikasi yang selama ini digunakan 3-7 kali dan metode telnet manual 20 kali lebih cepat. Selain lebih efisien dan mobile, aplikasi ini juga lebih interoperable karena bisa dijalankan di smartphone dan PC dengan kecepatan yang sama.
Penelitian skripsi Hizkia ini telah dikaji lebih lanjut oleh pembimbingnya, Dr. Tb. M. Akhriza, S.Si, MMSI, MTA, dan telah dipublikasi di International Journal of Technology terbitan Universitas Indonesia, yang terindeks Scopus dan Google Scholar.
Artikel ini bisa diakses di alamat http://www.ijtech.eng.ui.ac.id/index.php/journal/article/view/6012