STMIK Pradnya Paramita (STIMATA) Malang sukses mendapatkan dana hibah dari Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti) dalam bidang Pengabdian Masyarakat dan Program Kreatiftas Mahasiswa (PKM). Setelah mengajukan proposal dan melalui tahap seleksi yang ketat, kampus ini menjadi salah satu dari perguruan tinggi yang mendapatkan hibah Dikti 2017.
Sebenarnya dana hibah yang dikucurkan untuk STIMATA tidak hanya bidang pengabdian dan PKM saja. Tapi juga ada dana hibah untuk penelitian. Seluruh dana yang didapat itu sebesar Rp 200 Juta. Meski dana khusus program penelitian sampai saat ini masih belum turun.
Menurut Wakil Ketua STMIK Pradnya Paramita, Indah Dwi Mumpuni, S. Kom, MM, dana hibah program pengabdian masyarakat, dikembangkan untuk membantu usaha masyarakat UMKM. Khususnya pada kelompok Swadaya Masyarakat Melatih Putih 2 yang sejak tahun 2017 ini telah bekerjasama dengan kampus STIMATA. UMKM ini berada di Kelurahan Bendungrejosari Kecamatan Sukun. “Kita sudah membuat MOU dengan mereka mulai tahun 2017 ini,” ungkapnya.
Sementara Ketua STMIK Pradnya Paramita Dr. Tubagus M. Akhriza S. Si, MMSi menjelaskan, isi dari kerjasama atau MOU tersebut meliputi penelitian, penerapan hasil penelitian menjadi pengabdian masyarakat, pendidikan dan pengajaran, serta upaya saling menguatkan citra produk kedua pihak. Hasil penelitian dosen diantaranya bisa berupa design, penerapan marketing online, cara pengemasan produk dan lain-lain.
“Dan kami sudah sepakat utuk memasarkan produk mereka melalui portal web kampus STIMATA. Dengan memakai portal ini produk mereka akan semakin dikenal masyarakat. Caranya dengan memasang QR Code di kemasan produk yang mereka jual,” terang Riza.
Lebih lanjut dijelaskannya bahwa mendapatkan dana hibah untuk program kreatifitas mahasiswa juga sangat kompetitif. Karena STIMATA juga harus bersaing dengan ratusan kampus seluruh Indonesia. “Menjadi bagian yang mendapatkan hibah ini, sudah menjadi prestasi yang sangat luar biasa,” ujarnya.
Karya mahasiswa yang diajukan berbentuk solusi dari berbagai masalah yang ada di sekitar. Adapun materi proposal yang diajukan mahasiswa berkaitan dengan masalah Angkutan Kota. Rencananya karya tersebut berbentuk sistem informasi angkutan yang kini telah mulai dikerjakan oleh mahasiswa.
Reza menuturkan dana hibah Dikti sangat berarti untuk menyelesaikan tugas penelitian. Tujuannya agar produk kampus tidak berhenti di laporan saja. Tapi diteruskan sampai menjadi produk tepat guna dan bisa dimanfaatkan oleh publik.
Apalagi penelitian dan pengabdian masyarakat merupakan kewajiban bagi Perguruan Tinggi. Karena hal tersebut merupakan tugas yang tercatum dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Meliputi pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. “Apa yang kami lakukan termasuk bagian dari menjalankan tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi,” pungkasnya. (malang post)